Sunday, October 7, 2012

bercengkerama dengan waktu

kata mutiara kian tidak terasa
seperti udara kota dekat gunung yang sedang meletus
bukan bencana, bukan juga kemiskinan...
mungkin kebodohan...

ah mereka bilang itu juga bencana

berajalan mengitari kuburan sendiri sambil berpayung
aneh saja ketika saya semakin heran
bahwa bunga liar di dekat kuburan saya itu bisa tumbuh
apakah batu-batu kerikil ini cukup mengandung humus ??

lantas dari mana dia mendapatkan air ??

sedangkan selain batu saja tidak ada.
masih saja saya berpayung menahan debu semburan gunung
padahal sang waktu akan segera meninggalkan saya
tiap detik kunikmati dan ku pandangi bunga liar itu

detik-detik terakhir yang berharga

November 7, 2008 pukul 9:11 am

No comments:

Post a Comment